Pengertian mikroteknik secara singkat
berasal dua kata yaitu mikro dan teknik. Sehingga yang mempunyai arti mikro =
yang berukuran kecil, dan teknik = cara atau metode atau prosedur. Maka
mikroteknik adalah cara atau metode / prosedur yang berhubungan dengan yang
kecil / renik. Sehingga pengertian Mikroteknik adalah ilmu yang mempelajari tentang
metode / prosedur pembuatan preparat atau spesimen mikroskopis yang akan
diamati menggunakan mikroskop. Mikroteknik banyak digunakan dalam bidang kesehatan,
pendidikan, dan penelitian. Pengetahuan
dasar mikroteknik diperlukan guna menghasilkan suatu kajian- kajian yang
bersifat membantu dan mengembangkan keahlian dalam penemuan hal- hal
penting yang berhubungan dengan peran pendidikan, kesehatan dan penelitian
dalam pengetahuan histologi.
Berkembangnya ilmu pengetahuan di bidang
biologi sel dan jaringan (Histologi) sehingga tuntutan untuk mengamati struktur,
anatomi dan fisiologi sel /jaringan atau pun organisme lain yang berukuran
kecil agar sejelas dan seasli mungkin. Sehingga perlu teknik khusus dalam memenuhi tuntutan tersebut. Disinilah peran
mikroteknik untuk memecahkan masalah tersebut.
Mikroteknik merupakan teknik yang sangat penting dalam ilmu pengetahuan
tentang pembuatan sediaan histologi seperti dalam penelitian mengenai fungsi
fisiologis sel seperti siklus sel, pembelahan sel, dan lain- lain. Disini
keterampilan yang memadai sangat dituntut demi mencapai hasil yang sempurna
dalam memperkaya hasil penelitian untuk perkembangan ilmu pengetahuan.
Dalam mikroteknik, benda yang akan diamati strukturnya
disebut preparat atau sediaan. Sediaan mikroskopis
berupa organisme renik, organ, jaringan, dan sel, baik yang bersifat sementara
maupun permanen. Sifat dari sediaan adalah sementara, semipermanen, dan
permanen. Sediaan mikroskopis bersifat
sementara berarti sediaan yang dibuat hanya dapat diamati beberapa saat atau
dalam waktu terbatas. Tidak
tahan lama, mediumnya air atau bahan kimia yang mudah menguap. Sedangkan
sediaan mikroskopis bersifat permanen berarti sediaan dapat diamati hingga
berminggu-minggu bahkan bertahun-tahun. Preparat
Awetan, Jika
telah diproses secara histologis kemudian diawetkan dengan Canada Balsam. Canada
Balsam larut dalam xylol. Preparat semipermanen : Medianya adalah gliserin (tahan 1
pekan). Contoh
dari sifat semipermanen adalah pengamatan kromosom pada akar bawang. Biasanya pembuatan
sediaan atau preparat bertujuan untuk pengamatan dasar dan mengkaji hasil
eksperimen/ penelitian. Pembuatan sediaan pengamatan dasar, seperti pada
pengamatan sel-sel dan jaringan penyusun pada struktur dalam usus. Pengkajian
hasil eksperimen terdiri atas: anatomi eksperimental hewan dan tumbuhan,
diferensiasi, embriogenesis dan lain sebagainya.
Macam-macam metode pembuatan sediaan
adalah sediaan utuh, sediaan irisan, sediaan uraian, sediaan ulasan, sediaan
rentang, sediaan gosok dan sediaan supravital.
1.Sediaan Utuh (Whole Mounts): metode ini, dipersiapkan
sediaan yang terdiri atas keseluruhan organism secara utuh dan bentuk aslinya
dengan mempertahankan format tiga dimensinya. Pada metode ini dihasilkan
sediaan dengan ketebalan 0,2 mm – 0,5 mm dengan tingkat perbesaran 100 kali.
2.Sediaan
Uraian : metode ini dengan cara menguraikan komponen maupun struktur tertentu spesimen
dengan menggunakan jarum pengurai sehingga memungkinkan pengamatan dengan lebih
sempurna. Contoh untuk metode ini adalah penguraian guna mendemontrasikan
struktur serta hubungan ujung-ujung syaraf.
3.Sediaan
Ulasan (Smearing): metode ini pembuatan sediaan dengan jalan
mengoles dari substansi yang berupa cairan maupun bukan cairan diatas kaca objek
yang bersih dan bebas lemas, kemudian difiksasi, diwarnai dan ditutu dengan
cover glass. Contoh: pollen, darah, ulas vagina (utk mengetahui hewan bunting
atau tidak), tumbuhan sekulen. Bahan yang sering digunakan dalam metode ini
adalah darah. Beberapa pewarnaan yang biasa digunakan adalah Giemsa, May
Grunwald (larutan eosin-methylen blue dalam methyl alcohol), Pappenheim dan
Wright. Pada metode sediaan ulasan ini mempunyai beberapa teknik yaitu :
a.Teknik
jenis sediaan natif : Teknik ini menggunakan ulasan darah yang tipis pada gelas
preparat ataupun pada kaca penutupnya. Darah pada bagian tengah kaca penutup
secepatnya digeserkan sehingga darah menyebar rata pada permukaan kedua kaca
penutup dengan menarik ujung-ujungnya yang bebas.
b. Teknik
sediaan ulas: Teknik ini memerlukan dua kaca preparat. Misalnya darah
diteteskan pada salah satu kaca preparat pada bagian ujungnya. Ujung kaca
preparat lainnya menyentuh tetesan darah untuk kemudian ditarik dengan posisi
45 sehingga darah akan rata pada permukaan kaca preparat.
c.Teknik
mendapatkan hasil tebal: Teknik ini digunakan untuk mengamati parasit yang
terdapat dalam darah, misalnya parasit malaria. Kesukaran dalam penyiapan darah
tebal adalah sulit menghindarkan agar darah tidak mengalir keluar kaca
preparat.
4. Sediaan
Rentang : ialah suatu metode pembuatan sediaan dengan cara merentangkan suatu
jaringan pada permukaan object glass sehingga dapat diamati dengan mikroskop.
Bahan yang dibuat adalah jaringan yang tipis misalnya pleura, mesenterium,
peritoneum, perikardium, dan lain-lain. Bahan pewarnaan yang biasa digunakan
adalah pewarnaan Mallory Acid Fuchsin, Hematoksilin dan Azure II-Eosin.
5. Sediaan
Gosok: merupakan metode pembuatan sediaan untuk jenis jaringan yang keras
sifatnya seperti tulang, gigi, dan kuku. Jaringan dipotong-potong kemudian
digosok pada batu gosok hingga cukup tipis untuk dapat diamati.
6.Sediaan
Supravital : Yaitu metode untuk mendapatkan sediaan dari sel-jaringan yang
hidup. Pewarna yang biasa digunakan adalah Janus Green, Neutral Red, Methylen
Blue dengan konsentrasi tertentu.
7. Pencet
(Squash), metode ini untuk mendapatkan suatu sediaan
dengan cara memencet suatu potongan jaringan atau suatu organism secara
keseluruhan sehingga didapatkan suatu sediaan yang tipis dan dapat diamati
dengan mikroskop. Metode ini digunakan untuk jaringan yang sel-selnya mudah
lepas misalnya lien, dan sumsum tulang. Pewarna yang biasa digunakan adalah
larutan carmine. Contoh: mitosis ujung akar bawang merah.
8.Sediaan
Irisan (Sectioning): dengan metode ini pembuatan sediaan dengan jalan membuat
suatu irisan dengan tebal tertentu sehingga dapat diamati melalui mikroskop. Metode
ini yang umum digunakan, Tebal-tipisnya sayatan bergantung pada tujuan
pengambilan spesimen. Umumnya bersikat antara 6-15 mikron (1 mikron – 0,001
mm). Ukuran sayatan biasanya terbatas pada ukuran panjang dan lebar yaitu 3 x 2
cm. Ada 2 macam metode irisan yaitu :
a. Metode irisan dengan menggunakan tangan, Pada beberapa macam jaringan, terutama dalam lapangan botani, pembuatan
sediaan dengan cara ini masih dapat dipakai misalnya melihat susunan daun
segar. Dengan mempelajari sediaan seperti ini dapat diperoleh beberapa
keterangan mengenai luas maupun tipe fibrosis didalam jaringan yang patologis.
b. Metode
irisan dengan menggunakan mikrotom yang mempunyai keuntungan yaitu tebal irisan
dapat diatur menurut tujuan dan kehendak pengguna.
Metode Irisan (Sectioning) atau sayatan (dengan dan tanpa embeding), meliputi: metode parafin, metode seloidin, metode resin,
metode beku, dan metode embeding ganda
Aspek yang dipelajari di mikroteknik secara garis
besar sebagai berikut:
Garis besar dari pembuatan sediaan mencakup
pengambilan dan persiapan material, fiksasi, pencucian, dehidrasi, penjernihan,
pewarnaan, dan penempelan pada gelas objek. Pengambilan material dapat
diperoleh dari makhluk hidup, organisme yang diawetkan, jaringan patologis,
hasil kultur jaringan, embrio, dan sebagainya.
1. Pengamatan suatu spesimen untuk tujuan
tertentu misalnya dalam mengindentifikasi struktur, bentuk dan lainnya seperti
contoh: mengamati pollen malvaceae. Dalam pengamatan
ini menggunakan mikroskopik.
2. Pengukuran spesimen atau sediaan menggunakan
alat yaitu mikrometri, mikrometer terdiri dari macam yaitu EPM (Eye Piece
Micrometer), dipasang di dekat lensa okuler mikroskop dan SM (Stage Micrometer), dipasang di dekat
lensa obyektif, digunakan untuk kalibrasi EPM. Skala: 2 ml/ 200 skala; 1 mm:
1000 mikron.
3. Penggambaran spesimen
menggunakan camera
usida (+ prisma & mikroproyektor).
4. Pemotretan spesimen menggunakan
mikrofotografi.
5. Mengetahui komponen bahan spesimen menggunakan mikrokimia/histokimia/marserasi.
Histokimia: pada jaringan hewan =>
diberi warna
Mikrokimia: pada jaringan tumbuhan =>
ingin mengetahui bahan yang terkandung Mengetahui akumulasi jaringan dalam
jaringan secara oral:hati, Ginjal, Lien/
Limpa.
Marserasi yaitu memisahkan serat-serat dari
pohon kayu yang keras
Berikut
ini istilah-istilah yang sering digunakan dalam proses Mikroteknik
Ø Diseksi/Collecting merupakan proses
pengambilan jaringan atau bagian jaringan dari sumber alami baik berupa
tumbuhan ataupun hewan yang akan digunakan sebagai bahan dasar dalam
mikroteknik.
Ø Pencucian (washing) adalah suatu
tahap yang membedakan metode paraffin hewan dengan tumbuhan.
Ø Fiksasi (Fixation) adalah usaha yang
dapat mempertahankan elemen-elemen sel atau jaringan agar tetap berada pada
tempatnya dan tidak mengalami perubahan bentuk maupun ukuran. Media yang
digunakan untuk fiksasi disebut dengan fiksatif.
Ø Aerasi merupakan proses penarikan
udara dari dalam jaringan dengan cara di vakum, yang bertujuan untuk memudahkan
fiksatif masuk ke dalam jaringan dengan sempurna.
Ø Dehidrasi (dehydration) adalah
proses penarikan air dari dalam jaringan dengan menggunakan bahan-bahan kimia
tertentu.
Ø Penjernihan (Clearing) merupakan
proses harus segera dilakukan setelah dehidrasi.
Ø Infiltrasi (Infiltration) adalah
suatu usaha menyusupkan media penanaman (embedding media) ke dalam jaringan
dengan jalan menggantikan kedudukan dehidran dan bahan penjernih (clearing
agents). Media penanaman yang digunakan dalam infiltrasi ini adalah paraffin.
Ø Penanaman (Embedding) merupakan proses memasukan atau penanaman
jaringan ke dalam balok-balik paraffin (cetakan) sehingga memudahkan proses penyayatan
dengan bantuan mikrotom.
Ø Penyayatan (Sectioning) adalah
pembuatan sayatan atau pita dari balok parafin yang telah terbentuk dengan
menggunakan mikrotom, yang bertujuan untuk membuat sayatan jaringan dan dapat
dilihat jelas dari dalam mikroskop.
Ø Penempelan dan Afiksasi (Afixing) adalah
proses pelekatan atau penempatan sayatan jaringan pada kaca objek dengan
bantuan media pelekat tertentu.
Ø Deparafinasi dan adalah suatu tahap
menjelang proses pewarnaan dengan menggunakan xilol untuk membersihkan paraffin
dari jaringan dan kaca objek. Pengerjaan deparafinasi aserial atau
berkelanjutan dengan pengerjaan pewarnaan.
Ø Pewarnaan (Staining) merupakan suatu
tahap dalam mikroteknik untuk mempertajam atau memperjelas berbagai elemen
jaringan, terutama sel-selnya, sehingga dapat dibedakan dan ditelaah dengan
mikroskop.tanpa pewarnaan, jaringan akan transparan sehingga sulit untuk
diamati.
Alat-Alat dan bahan yang Digunakan Di Mikroteknik
Next artikel
thankyou kakkk
ReplyDelete