Tridarma perguruan tinggi: pendidikan/ pengajaran, pengabdian dan penelitian

Thursday, March 28, 2019

Apa itu Mikroteknik?


Pengertian mikroteknik secara singkat berasal dua kata yaitu mikro dan teknik. Sehingga yang mempunyai arti mikro = yang berukuran kecil, dan teknik = cara atau metode atau prosedur. Maka mikroteknik adalah cara atau metode / prosedur yang berhubungan dengan yang kecil / renik. Sehingga pengertian Mikroteknik adalah ilmu yang mempelajari tentang metode / prosedur pembuatan preparat atau spesimen mikroskopis yang akan diamati menggunakan mikroskop. Mikroteknik banyak digunakan dalam bidang kesehatan, pendidikan, dan penelitian.  Pengetahuan dasar mikroteknik diperlukan guna menghasilkan suatu kajian- kajian yang bersifat membantu dan  mengembangkan keahlian dalam penemuan hal- hal penting yang berhubungan dengan peran pendidikan, kesehatan dan penelitian dalam pengetahuan histologi.

Berkembangnya ilmu pengetahuan di bidang biologi sel dan jaringan (Histologi) sehingga tuntutan untuk mengamati struktur, anatomi dan fisiologi sel /jaringan atau pun organisme lain yang berukuran kecil agar sejelas dan seasli mungkin. Sehingga perlu teknik khusus  dalam memenuhi tuntutan tersebut. Disinilah peran mikroteknik untuk memecahkan masalah tersebut.  Mikroteknik merupakan teknik yang sangat penting dalam ilmu pengetahuan tentang pembuatan sediaan histologi seperti dalam penelitian mengenai fungsi fisiologis sel seperti siklus sel, pembelahan sel, dan lain- lain. Disini keterampilan yang memadai sangat dituntut demi mencapai hasil yang sempurna dalam memperkaya hasil penelitian untuk perkembangan ilmu pengetahuan.   

Dalam mikroteknik, benda yang akan diamati strukturnya disebut preparat atau sediaan.  Sediaan mikroskopis berupa organisme renik, organ, jaringan, dan sel, baik yang bersifat sementara maupun permanen. Sifat dari sediaan adalah sementara, semipermanen, dan permanen.  Sediaan mikroskopis bersifat sementara berarti sediaan yang dibuat hanya dapat diamati beberapa saat atau dalam waktu terbatas. Tidak tahan lama, mediumnya air atau bahan kimia yang mudah menguap.  Sedangkan sediaan mikroskopis bersifat permanen berarti sediaan dapat diamati hingga berminggu-minggu bahkan bertahun-tahun.  Preparat Awetan, Jika telah diproses secara histologis kemudian diawetkan dengan Canada Balsam. Canada Balsam larut dalam xylol. Preparat semipermanen : Medianya adalah gliserin (tahan 1 pekan). Contoh dari sifat semipermanen adalah pengamatan kromosom pada akar bawang. Biasanya pembuatan sediaan atau preparat bertujuan untuk pengamatan dasar dan mengkaji hasil eksperimen/ penelitian. Pembuatan sediaan pengamatan dasar, seperti pada pengamatan sel-sel dan jaringan penyusun pada struktur dalam usus. Pengkajian hasil eksperimen terdiri atas: anatomi eksperimental hewan dan tumbuhan, diferensiasi, embriogenesis dan lain sebagainya.  

Macam-macam metode pembuatan sediaan adalah sediaan utuh, sediaan irisan, sediaan uraian, sediaan ulasan, sediaan rentang, sediaan gosok dan sediaan supravital.

1.Sediaan Utuh (Whole Mounts): metode ini, dipersiapkan sediaan yang terdiri atas keseluruhan organism secara utuh dan bentuk aslinya dengan mempertahankan format tiga dimensinya. Pada metode ini dihasilkan sediaan dengan ketebalan 0,2 mm – 0,5 mm dengan tingkat perbesaran 100 kali.
2.Sediaan Uraian : metode ini dengan cara menguraikan komponen maupun struktur tertentu spesimen dengan menggunakan jarum pengurai sehingga memungkinkan pengamatan dengan lebih sempurna. Contoh untuk metode ini adalah penguraian guna mendemontrasikan struktur serta hubungan ujung-ujung syaraf.
3.Sediaan Ulasan (Smearing):  metode ini pembuatan sediaan dengan jalan mengoles dari substansi yang berupa cairan maupun bukan cairan diatas kaca objek yang bersih dan bebas lemas, kemudian difiksasi, diwarnai dan ditutu dengan cover glass. Contoh: pollen, darah, ulas vagina (utk mengetahui hewan bunting atau tidak), tumbuhan sekulen. Bahan yang sering digunakan dalam metode ini adalah darah. Beberapa pewarnaan yang biasa digunakan adalah Giemsa, May Grunwald (larutan eosin-methylen blue dalam methyl alcohol), Pappenheim dan Wright. Pada metode sediaan ulasan ini mempunyai beberapa teknik yaitu :
a.Teknik jenis sediaan natif : Teknik ini menggunakan ulasan darah yang tipis pada gelas preparat ataupun pada kaca penutupnya. Darah pada bagian tengah kaca penutup secepatnya digeserkan sehingga darah menyebar rata pada permukaan kedua kaca penutup dengan menarik ujung-ujungnya yang bebas.
b. Teknik sediaan ulas: Teknik ini memerlukan dua kaca preparat. Misalnya darah diteteskan pada salah satu kaca preparat pada bagian ujungnya. Ujung kaca preparat lainnya menyentuh tetesan darah untuk kemudian ditarik dengan posisi 45 sehingga darah akan rata pada permukaan kaca preparat.
c.Teknik mendapatkan hasil tebal: Teknik ini digunakan untuk mengamati parasit yang terdapat dalam darah, misalnya parasit malaria. Kesukaran dalam penyiapan darah tebal adalah sulit menghindarkan agar darah tidak mengalir keluar kaca preparat.
4. Sediaan Rentang : ialah suatu metode pembuatan sediaan dengan cara merentangkan suatu jaringan pada permukaan object glass sehingga dapat diamati dengan mikroskop. Bahan yang dibuat adalah jaringan yang tipis misalnya pleura, mesenterium, peritoneum, perikardium, dan lain-lain. Bahan pewarnaan yang biasa digunakan adalah pewarnaan Mallory Acid Fuchsin, Hematoksilin dan Azure II-Eosin.
5. Sediaan Gosok: merupakan metode pembuatan sediaan untuk jenis jaringan yang keras sifatnya seperti tulang, gigi, dan kuku. Jaringan dipotong-potong kemudian digosok pada batu gosok hingga cukup tipis untuk dapat diamati.
6.Sediaan Supravital : Yaitu metode untuk mendapatkan sediaan dari sel-jaringan yang hidup. Pewarna yang biasa digunakan adalah Janus Green, Neutral Red, Methylen Blue dengan konsentrasi tertentu.
7. Pencet (Squash),  metode ini untuk mendapatkan suatu sediaan dengan cara memencet suatu potongan jaringan atau suatu organism secara keseluruhan sehingga didapatkan suatu sediaan yang tipis dan dapat diamati dengan mikroskop. Metode ini digunakan untuk jaringan yang sel-selnya mudah lepas misalnya lien, dan sumsum tulang. Pewarna yang biasa digunakan adalah larutan carmine. Contoh: mitosis ujung akar bawang merah.
8.Sediaan Irisan (Sectioning): dengan metode ini pembuatan sediaan dengan jalan membuat suatu irisan dengan tebal tertentu sehingga dapat diamati melalui mikroskop. Metode ini yang umum digunakan, Tebal-tipisnya sayatan bergantung pada tujuan pengambilan spesimen. Umumnya bersikat antara 6-15 mikron (1 mikron – 0,001 mm). Ukuran sayatan biasanya terbatas pada ukuran panjang dan lebar yaitu 3 x 2 cm. Ada 2 macam metode irisan yaitu :
a. Metode irisan dengan menggunakan tangan, Pada beberapa macam jaringan, terutama dalam lapangan botani, pembuatan sediaan dengan cara ini masih dapat dipakai misalnya melihat susunan daun segar. Dengan mempelajari sediaan seperti ini dapat diperoleh beberapa keterangan mengenai luas maupun tipe fibrosis didalam jaringan yang patologis.
b.  Metode irisan dengan menggunakan mikrotom yang mempunyai keuntungan yaitu tebal irisan dapat diatur menurut tujuan dan kehendak pengguna.

Metode Irisan (Sectioning) atau sayatan (dengan dan tanpa embeding), meliputi: metode parafin, metode seloidin, metode resin, metode beku, dan metode embeding ganda

Aspek yang dipelajari di mikroteknik secara garis besar sebagai berikut:
Garis besar dari pembuatan sediaan mencakup pengambilan dan persiapan material, fiksasi, pencucian, dehidrasi, penjernihan, pewarnaan, dan penempelan pada gelas objek. Pengambilan material dapat diperoleh dari makhluk hidup, organisme yang diawetkan, jaringan patologis, hasil kultur jaringan, embrio, dan sebagainya.
1. Pengamatan suatu spesimen untuk tujuan tertentu misalnya dalam mengindentifikasi struktur, bentuk dan lainnya seperti contoh: mengamati pollen malvaceae.  Dalam pengamatan ini menggunakan mikroskopik.
2. Pengukuran spesimen atau sediaan menggunakan alat yaitu mikrometri, mikrometer terdiri dari macam yaitu EPM (Eye Piece Micrometer), dipasang di dekat lensa okuler mikroskop  dan SM (Stage Micrometer), dipasang di dekat lensa obyektif, digunakan untuk kalibrasi EPM. Skala: 2 ml/ 200 skala; 1 mm: 1000 mikron.
3. Penggambaran spesimen menggunakan camera usida (+ prisma & mikroproyektor).
4. Pemotretan spesimen menggunakan mikrofotografi.
5. Mengetahui komponen bahan spesimen menggunakan mikrokimia/histokimia/marserasi.
Histokimia: pada jaringan hewan => diberi warna
Mikrokimia: pada jaringan tumbuhan => ingin mengetahui bahan yang terkandung Mengetahui akumulasi jaringan dalam jaringan secara oral:hati, Ginjal,  Lien/ Limpa.
Marserasi yaitu memisahkan serat-serat dari pohon kayu yang keras

Berikut ini istilah-istilah yang sering digunakan dalam proses Mikroteknik
Ø  Diseksi/Collecting merupakan proses pengambilan jaringan atau bagian jaringan dari sumber alami baik berupa tumbuhan ataupun hewan yang akan digunakan sebagai bahan dasar dalam mikroteknik.  
Ø  Pencucian (washing) adalah suatu tahap yang membedakan metode paraffin hewan dengan tumbuhan.
Ø  Fiksasi (Fixation) adalah usaha yang dapat mempertahankan elemen-elemen sel atau jaringan agar tetap berada pada tempatnya dan tidak mengalami perubahan bentuk maupun ukuran. Media yang digunakan untuk fiksasi disebut dengan fiksatif.  
Ø  Aerasi merupakan proses penarikan udara dari dalam jaringan dengan cara di vakum, yang bertujuan untuk memudahkan fiksatif masuk ke dalam jaringan dengan sempurna.
Ø  Dehidrasi (dehydration) adalah proses penarikan air dari dalam jaringan dengan menggunakan bahan-bahan kimia tertentu.
Ø  Penjernihan (Clearing) merupakan proses harus segera dilakukan setelah dehidrasi.
Ø Infiltrasi (Infiltration) adalah suatu usaha menyusupkan media penanaman (embedding media) ke dalam jaringan dengan jalan menggantikan kedudukan dehidran dan bahan penjernih (clearing agents). Media penanaman yang digunakan dalam infiltrasi ini adalah paraffin.  
Ø Penanaman (Embedding)   merupakan proses memasukan atau penanaman jaringan ke dalam balok-balik paraffin (cetakan) sehingga memudahkan proses penyayatan dengan bantuan mikrotom.  
Ø  Penyayatan (Sectioning) adalah pembuatan sayatan atau pita dari balok parafin yang telah terbentuk dengan menggunakan mikrotom, yang bertujuan untuk membuat sayatan jaringan dan dapat dilihat jelas dari dalam mikroskop.
Ø  Penempelan dan Afiksasi (Afixing) adalah proses pelekatan atau penempatan sayatan jaringan pada kaca objek dengan bantuan media pelekat tertentu.
Ø Deparafinasi dan adalah suatu tahap menjelang proses pewarnaan dengan menggunakan xilol untuk membersihkan paraffin dari jaringan dan kaca objek. Pengerjaan deparafinasi aserial atau berkelanjutan dengan pengerjaan pewarnaan.
Ø Pewarnaan (Staining) merupakan suatu tahap dalam mikroteknik untuk mempertajam atau memperjelas berbagai elemen jaringan, terutama sel-selnya, sehingga dapat dibedakan dan ditelaah dengan mikroskop.tanpa pewarnaan, jaringan akan transparan sehingga sulit untuk diamati.

Alat-Alat dan bahan yang Digunakan Di Mikroteknik
Next artikel


1 comment: