Tridarma perguruan tinggi: pendidikan/ pengajaran, pengabdian dan penelitian

Monday, May 6, 2019

Hati-hati loh, Stunting Mengancam Keluarga Kita! yuk Kenali.

Heloo sobat pembaca sekalian. berikut ini saya mau berbagi tentang ilmu yang baru saya dapat pada hari ini, apa itu?, hari ini saya akan berbagai tentang “Stunting” yukkk disimak. 

“Stunting” sudah tau belum apa Stunting ? so yang pasti hal ini sangat penting sekali untuk kita semua ketahui, demi terciptanya keluarga yang sehat sejahtera?, ya yang berhubungan dengan kesehatan. 

Ada yang sudah tau apa itu Stunting? ingat ya bukan stunding apalagi standing..heheh.. Nah kalau belum tau berikut akan saya ulas, apa itu Stunting? demi kita semua... 

Dalam acara Flash Blogging yang diadakan di hotel Novotel hari selasa 12 September 2017, Dengan Tema Gerakan Masyarakat Hidup Sehat Dalam Penurunan Prevalensi Stunting yang diadakan Direktorat Kemitraan Komunikasi. 

Acara yang dipandu moderator oleh ibu Yunita Syria dari dinas kominfotik provinsi Lampung dengan materi pertama disampaikan oleh dokter Marina dengan judul Peran pemerintah mengurangi Resiko Stunting pada Balita. 

Sebelumnya acara ini Sambutan pertama diwakili kepala bidang pengelolaan opini publik yang diwakilkan oleh sekertariatnya Ibu Antri Astuti Natalia, beliau menyampaikan Pentingnya kesehatan bagi masyarakat, kesadaran kemampuan hidup sehat serta resiko stunting khususnya balita. 

Selanjutnya acara resmi dibuka oleh Bapak Deden Suryahandika dari pusat Direktorat Kemitraan Komunikasi Republik Indonesia. Yuhuu, langsung ke materi yukk yang dipaparkan oleh dokter Marina : Apa itu stunting dan Penjabarannya? 

Apa itu stunting? 
Stunting  adalah suatu gangguan terhadap pertumbuhan yang secara singkat disebut gagal tumbuh. Stunting merupakan dari bahasa inggris yang artinya kerdil. 

Nah, ayooo siapa nih yang kerdil.. upss.. ingat Ucok Baba ya? eh ternyata abang Ucok Baba bukan menderita stunting ya, tetapi karena ada gangguan pertumbuhan tulang, Abang Ucuk Baba, tidak masuk kategori stunting karena beliau cerdas yang terbukti menjadi publik figur sebagai komedian. nah terus yang bagaimana ya stunting itu? Dan mengapa Stunting Mengancam Keluarga Kita? 

Stunting memiliki ciri utama adalah anak yang tingginya dibawah standar yang berkaitan dengan asupan gizi serta anaknya cenderung jadi anak yang bodoh. udah cukup bisa dipahami ya.? 

jadi jika ada anggota keluarga kita memiliki anak balita yang pertumbuhannya tidak normal seperti layaknya anak seumuran dia, terus ciri tubuh kurus dan pendek, tingginya tidak sesetandar anak seusia dia, kemudian ciri yang lain anaknya bisa dikategorikan bodoh, nah bisa jadi itu termasuk penderita stunting. ini harus dibasmi. “ups.kayak serangga saja harus dibasmi” so yang harus dihilangkan stuntingnya, yang pasti stunting berkaitan erat dengan gizi buruk. 

Nah kapan nih anak menderita stunting? 
Ternyata dari awal sejak hamil hingga umur 5 tahun, yang disebut ini 1000 hari pertama kehidupan (HPK) 270 selama kehamilan dan 730 setelah lahir. pada masa ini dimana masa yang harus dicukupkan gizi atau asupan nutrisi untuk sang anak, ya baik masa terbentuk zigot hingga umur 5 tahun. Apa itu zigot? zigot adalah embrio yang pertama kali terbentuk setelah bertemunya sel telur dan sel sperma. 

Nah contoh bayi yang mengalami stunting yaitu jika gangguan selama kehamilan yang berhubungan dengan gizi misalnya lahir tanpa batok kepala, tanpa tulang belakang dll. “ihhh serem yaa... yukk kita cegah sedini mungkin..” 

Apa sih penyebab stunting ternyata ini berhubungan dengan status gizi dan Kualitas SDM (Sumber Daya Masyarakat). Penyebab stunting : pertumbuhan komposisi massa otot - Imunitas berkurang. kurang gizi – stunting. 

Kemudian yang lebih parah lagi ternyata dari data perubahan pola hidup sangat berbanding lurus dengan penderita stunting. Dimana jaman melenia ini semua tersaji dengan serba praktis tetapi tidak sehat, misalnya malas gerak, makanan siap saji, stres berlebihan, paparan berbahaya, seharusnya bergerak latihan fisik dan makanan gizi seimbang. semua menjadi semakin membuat resiko stunting menjadi lebih parah... “waww.. gawat nih ya.. Indonesia bisa darurat stunting... 

"ayooo kita perbaiki pola hidup dan kualitas gizi kita..” 
Gimana caranya anti darurat stunting? ya tentu saja kita harus memperhatikan asupan gizi yang masuk ke dalam tubuh kita, jadi lebih baik memntingkan makanan bergizi dari pada nikmatnya merokok, nikmatnya junk food dan lainnya yang akan memperburuk kondisi gizi serta kesehatan kita.  

Dari pemaparan dokter belanjut dengan hasil beberapa data keadaan stunting di Indonesia lihat pada gambar. peningkatan mutu makanan bayi sangat penting untuk menyelamatkan balita dari kematian. 

Ini dia yang menjadi masalah Gizi ibu dan bayi: 
  • Riskesdas 2013 Ibu Hamil KEK (Kekurangan Energi Kronis) 10,2%, Ibu Hamil anemia 37,1 % 
  • Proporsi konsumsi Fe 90+haris elama hamil (Riskesdas 2010-2013) 18,0%-33,2% 
  • Formatif Research 2014: 35% mengaku makan lebih sedikit jumlahnya terutama pada trisemester 1 kehamilan dengan alasan mual. 
  • FR 2014: masih dijumpai pantangan makanan bagi ibu hamil yang merugikan dari segi gizi. 
  • 35% mengaku makan lebih sedikit jumlahnya terutama pada trisemester 1 kehamilan dnegan alasan mual. 
Masalah Bayi 
  • Hanya 36% balita 6-23 yang mengkonsumsi asupan makanan berkecukupan (minimum) (SDKL, 2012) 
  • 14% balita mengalami diare dua minggu sebelumnya (SDKL, 2012) 
  • 24% BAB di tempat terbuka (JMP,2013) 
  • 14% tidak memiliki akses ke sumber air bersih (JMP,2013) 
  • 12% berada di bawah garis kemiskinan (SUSENAS, 2012). 
Selanjutnya diakhir pemaparan dokter marina ternyata pemantauan pertumbuhan dengan mengacu pada Gizi sangat penting untuk menghindari keluarga kita kena stunting. 
Dokter Marina dalam menjelaskan tentang stunting

Setelah pemaparan berikut ini catatan hasil tanya jawab yang sempat saya dengar. Berikut jawaban dari dokter Marina. 

Pertanyaan sesi 1. 
Pertanyaan pertama dari Heni Puspita : Bagaimana cara yang baik dalam memberikan asuhan pada anak. PNBA. jawaban: Pemberian makanan sesuai dengan tahapan umurnya, sesuai kondisikan dengan anaknya, jangan memberi makan yang keras jika belum punya gigi, apapun metodenya sesuai dengan kodisi anak tersebut. 

Pertanyaan ke dua dari Aldian Saputra : Pola hidup dengan junk food yang sudah dari muda hingga dia dewasa dan hamil, bagaimana dengan intervensi yang lama : jawabanya: Bagaimana ibu-ibu berhasil mendidik anaknya jika tidak dapat dukungan dari suaminya. Menyiapkan status gizi pada masa setelah menikah karena terkadang tidak tau kapan zigot itu terbentuk. Segera rubah pola hidup dari sekarang. 

Pertanyaan ke Lilih: Meja 5 tidak jalan siapa yang kontrol? Jawaban Ya kita semua. Bu bidan diharapkan hadir memberikan penyuluhan, 

Kurang gizi tapi makannya banyak, yang harus dilakukan seorang ibu. anak gemuk tapi gizi buruk : jawaban yang penting isinya bukan banyaknya. 

Pertanyaan sesi ke 2 
1) Sasha dari tapis blogger : Sulitnya memberikan asi ekslusif bagi ibu bekerja. Tindakan pemerintah terhadap penerapan pp untuk lempak khusus perah asi. Jawabannya : berhubungan dengan kemenkes karena ada MoU dengan perusahaan2. 

2) Dwi dari Bandar Lampung : Anak standar tingginya dibawa rata-rata, bagaimana cara untuk memberikan /menyampaikan kepada orang tua anak. Jawabanya: pastikan tingginya sesuai dengan kurva,pertumbuhan normal. 

Pendek karena genetik dan stunting? berat badan/ kurus kemudian tinggi badannya terganggu. ada faktor kognetif, sering menderita infeksi, berat badan dalam jangka lama tidak melihat normal. 
Para Peserta dalam acara pengendalian Stunting

Nah berikut ini tantangan buat kita semua demi menghindari stunting di keluarga kita. 
  • Pemahaman dan Komitmen yang sama tentang penyelesaian faktor penyebab tidak langsung dan akar maslaah gizi. 
  • Pengintegrasian kegiatan-kegiatan antar lembaga dan antar tingkat pemerintah di lapangan dalam rangka pelaksanaan Gernas Percepatan Perbaikan Gizi. 
  • Perubahan struktur Demografi, baik yang berkaitan dengan urbanisasi dan semakin meningkatnya proporsi penduduk lansia 
  • Perubahan gaya hidup yang meliputi: kebiasaan makan diluar rumah dan konsumsi pangan olahan meningkat, makan tidak seimbang, tinggi minyak/lemak, gula, karbohidtar, rendah sayur, pangan hewani. Ancaman keamanan pangan karena banyak industri makanan rumah tangga. 
Mari kita sama-sama brantas Stunting demi generasi muda kita lebih unggul 

No comments:

Post a Comment