Tridarma perguruan tinggi: pendidikan/ pengajaran, pengabdian dan penelitian

Friday, January 29, 2016

Sosialisasi Program Penanaman Tanaman Anti Nyamuk (Bioinsektisida) Kepada Masyarakat Kota Metro Di Daerah Yang Terkena Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD)

Usaha menekan populasi nyamuk vektor DBD (Demam Berdarah Dengue) menggunakan pestisida kimia seringkali menimbulkan kebalnya nyamuk (resisten) dan dampak residu terhadap lingkungan. Hal ini mendorong adanya alternatif penanaman tanaman antinyamuk yang tidak mencemari lingkungan, mudah terurai, selektif dan aman bagi manusia. Ada beberapa spesies tanaman yang dapat dijadikan tanaman antinyamuk. terdapat beberapa jenis tumbuhan yang tidak disukai oleh nyamuk diantaranya : zodia, geranium, sarai, tahi kotok, lavender, tembelekan, kayu putih, jeruk dan lain-lainnya. Cara penempatan tanaman antinyamuk bisa diletakkan di sudut ruangan dalam rumah, Untuk penempatan di luar rumah diletakkan dekat pintu, jendela atau lubang udara, sehingga aroma tanaman terbawa angin masuk ke dalam rumah. 

Hasil penelitian sebelumnya yaitu inventarisasi tanaman yang berpotensi menjadi bioinsektisida nyamuk di kota Metro, selanjutnya dikembangan untuk disosialisasi di masyarakat yang bekerja sama dengan Bapedda kota Metro. kegiatan yang telah selesai dilaksanakan di wilayah Kota Metro dengan mengambil sebagai contoh satu kelurahan di Metro Selatan pada bulan desember 2014 lalu.

Adapun berikut ini adalah penelitian-penelitan yang telah dilakukan menggunakan tanaman antinyamuk ssilahkan dikunjungi linknya ; 


POTENSI EKSTRAK BUNGA TAHI KOTOK (Tagetes erecta) SEBAGAI REPELLENT TERHADAP NYAMUK Aedes aegypti YANG AMAN DAN RAMAH LINGKUNGAN

No comments:

Post a Comment