Tridarma perguruan tinggi: pendidikan/ pengajaran, pengabdian dan penelitian

Wednesday, May 15, 2019

Tanaman Pepaya Jepang sang Klorofil yang Tumbuh Subur di Indonesia

Pepaya jepang atau sering sibut juga dengan nama Chaya. Ada masyarakat tertentu menyebutnya tanaman klorofil. 

Berikut ini klasifikasi tanaman Pepaya Jepang atau Chaya 
Kingdom: Plantae
Divisi: Magnoliophyta
Kelas: Magnoliopsida
Ordo: Malpighiales
Famili: Euphorbiaceae
Genus: Cnidoscolus
Spesies: Cnidoscolus aconitifolius (Mill.) I.M.Johnst.

Tanaman pepaya jepang dengan nama ilmiah Cnidoscolus aconitifolius merupakan tanaman sayuran yang sekarang lebih banyak diminati oleh warga Indonesia. Tanaman ini dikatakan sebagai tumbuhan klorofil mungkin karena warna daunnya yang sangat hijau serta memiliki banyak manfaat. 

Tanaman pepaya jepang ini disinyalir memiliki banyak manfaat untuk kesehatan. Banyak masyarakat Indonesia baru mengenal tanaman ini, bahkan tidak sedikit yang langsung rutin menkonsumsi tanaman ini karena dirasakan manfaatnya terbukti.

Asal usul tanaman pepaya jepang ini adalah dari Amerika Tengah di Semenanjung Yukatan di negara Meksiko. Disana dan dunia tanaman ini disebut dan dikenal dengan nama chaya. 

Pepaya jepang dalam bahasa Inggris, disebut tree spinach.

Mengapa tanaman pepaya jepang disebut dengan nama "pepaya" karena dilihat dari bentuk dan tekstur daunnya menyerupai daun pepaya atau kates. Bentuk daunnya persis bentuk daun pepaya tetapi bentuk lebih kecil. 

Pepaya jepang secara taksonomi atau kekerabatan, tanaman ini masih satu kekerabatan dengan singkong dan jarak-jarakan. 

Tanaman pepaya jepang memiliki ciri, selain contoh diatas daunnya seperti daun pepaya. pohon dan daun memiliki getah seperti susu mirip seperti getah pohon singkong, tanaman ini sangat mudah tubuh dan dapat tumbuh diberbagai macam kondisi tanah. Tanaman ini dapat tumbuh terus hingga tinggi 6 meter. 

Secara manfaat detail tanaman pepaya jepang ini sudah banyak dibagikan di blog-blog akan tetapi tetap harus waspada dalam mengkonsumsi tanaman ini karena daunnya memiliki getah yang mengandung asam sianida yang beracun bagi manusia. Sehingga untuk menghilangkan kandungan asam sianida maka harus dimasak sekitar 5-15 menit sebelum dikonsumsi agar asam sianida. 

No comments:

Post a Comment