Tridarma perguruan tinggi: pendidikan/ pengajaran, pengabdian dan penelitian

Saturday, April 20, 2019

Mengapa Penyakit Malaria sangat Berbahaya?

Pengertian Malaria 

Malaria adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi parasit protozoa dari genus Plasmodium yang ditularkan oleh nyamuk betina dari genus Anopheles. Parasit kelompok protozoa genus plasmodium ini hidup dan berkembang biak dalam sel darah merah manusia, yang tentunya akan meruska sel darah merah inilah yang menyebabkan penyakit ini sangat berbahaya jika terinfeksi. Malaria dapat menyerang semua orang, tidak memandang usia dan jenis kelamin: laki – laki, perempuan, dan semua golongan umur, termasuk bayi dan anak-anak.

Bahaya Malaria 
Mengapa malaria berbahaya adalah dapat menyebabkan Anemia. Anemia adalah terjadinya kekurangan darah. Kekurangan darah pada penderita malaria karena sel – sel darah merah banyak yang hancur karena dirusak oleh parasit plasmodium.

BAHAYA MALARIA pada Ibu hamil adalah dapat menyebabkan:
- Bayi lahir mati
- Bayi lahir dengan berat badan rendah.
- Bayi lahir dengan anemia 
- Ibu hamil dapat meninggal. 

Malaria sangat berbahaya yang menyebabkan Anemia, yang akibatnya juga menyebabkan daya tahan tubuh menurun sehingga mudah terkena infeksi penyakit lain, daya kerja menurun, dapat menjadi bodoh karena pertumbuhan otak terganggu. Berbahaya nya malaria adalah manifestasi malaria berat dapat berupa demam tinggi, penurunan kesadaran, koma, pendarahan spontan, kegagalan multi organ sampai menyebabkan kematian.

Malaria sangat berbahaya karena masih menjadi masalah utama kesehatan di dunia terutama beberapa negara berkembang, terutama di negara-negara beriklim tropis termasuk Indonesia.Terjadinya peningkatan kasus malaria dikaitkan dengan peningkatan resistensi. Resistensi ini telah menyebabkan kegagalan terapi malaria bahkan menyebabkan kematian terutama pada anak-anak dan ibu hamil.

Ciri- Ciri Terkena Penyakit Malaria
Untuk menghindari malaria semakin berbahaya yaitu dengan mengenali gejalan ynag muncul. Gejala Penyakit Malaria pada umumnya demam, menggigil berkeringat dan dapat disertai sakit kepala, mual, muntah, diare dan nyeri otot atau pegal–pegal (gejala lokal spesifik).

Gejala klinis yang ditimbulkan oleh infeksi malaria ini beragam mulai dari ringan berupa demam demam (panas dan dingin), menggigil, nyeri persendian, sakit kepala, muntah-muntah, kerusakan retina, dan paling berbahaya yaitu sakit kepala sampai keadaan berat berupa penurunan kesadaran, gagal ginjal dan multiple organ failure yang dapat berakhir pada kematian. 

Penyakit malaria memiliki gejala paling khas dari penyakit malaria adalah badan terasa dingin yang kemudian diikuti dengan demam panas yang berlangsung sekitar empat sampai enam jam. Pada banyak kasus, gejala penyakit malaria bisa sangat menyerupai beberapa gejala yang ditimbulkan oleh penyakit lain seperti tifus, dan demam berdarah, sehingga memerlukan tes darah di laboratorium untuk mengetahui kepastian adanya parasit plasmodium dalam darah. Tes laboratorium pada infeksi plasmodium akan muncul pada saat demam puncaknya sehingga ditemukan di dalam darah tepi. Semakin cepat penanganan malaria maka efek berbahaya cepat teratasi.

Cara Mengobati Penderita Malaria 
Tindakan cepat terhadap penderita malaria adalah paling utama karena malaria adalah penyakit yang sangat berbahaya tentunya dengan sabar dan tepat. Yang harus dilakukan jika ada gejala penderita malaria adalah: 
* Setiap orang dengan gejala malaria yang datang ke pelayanan kesehatan (Puskesmas, Pustu, rumah sakit) dilakukan pemeriksaan sediaan darah tepi untuk memastikan apakah di dalam darahnya terdapat parasit malaria (plasmodium). Di daerah terpencil dapat dilakukan diagnosis dengan RDT.
* Setiap orang yang sediaan darahnya positif parasit malaria diberikan pengobatan Obat Anti Malaria (OAM) gratis yaitu Artemisinin based Combination Therapy (ACT). 
* ACT yang digunakan oleh program saat ini adalah DHP (kombinasi Dihidroartemisinin dan piperakuin dalam 1 dosis.
* Pengobatan diberikan sesuai dengan jenis malaria yang diderita kemudian dilakukan pemantauan perkembangan penyakit melalui pemeriksaan mikroskopis.

Jenis – Jenis Penyakit Malaria
Penyakit malaria disebabkan oleh plasmodium yang dtularkan oleh gigitan nyamuk Anopheles. Malaria sangat berbahaya karena banyak sekali spesies nyamuk Anopheles karena terdapat sekitar 400 spesies nyamuk Anopheles. Nyamuk ini sangat aktif dalam menggigit manusia dan hewan untuk keberlangsungan hidup sang nyamuk. Berbahaya – jika nyamuk ini sudah terifeksi plasmodium. Jenis atau spesies Plasmodium yang banyak ditemukan di Indonesia adalah Plasmodium falciparum, Plasmodium vivax, Plasmodium malariae, Plasmodium ovale dan Plasmodium knowlesi.

a. Malaria falsiparum disebabkan oleh Plasmodium falciparum, dengan gejala demam. Jenis malaria ini sering berkembang menjadi malaria dengan komplikasi yang menyebabkan kematian. Jenis malaria ini sangat berbahaya. 
b. Malaria vivaks disebabkan oleh Plasmodium vivax. Malaria vivax dapat menyebabkan anemia kronik dan juga dapat berkembang menjadi malaria dengan komplikasi. Sebab itu jenis malaria ini sangat berbahaya.
c. Malaria ovale disebabkan oleh Plasmodium ovale. Manifestasi klinis bersifat ringan.
d. Malaria malariae disebabkan oleh Plasmodium malariae
e. Malaria knowlesi disebabkan oleh Plasmodium knowlesi, Malaria knowlesi juga dapat berkembang menjadi malaria dengan komplikasi. 

Bagaimana Penularan Malaria 
Malaria sangat berbahaya karena melalui vektor dari genus nyamuk Anopheles. Malaria ditularkan melalui gigitan nyamuk malaria (Anopheles sp) betina yang mengandung parasit malaria (plasmodium) kepada orang yang sehat. Plamodium tersebut akan berkembang didalam tumbuh penderita. masa inkubasi plasmodium sejak awal digigit nyamuk hingga sakit terjadi beberapa hari yaitu sekitar 2-3 minggu, ini akan makin parah jika kondisi tubuh dalam tidak prima.

Siapa Saja yang Berisiko Terkena Malaria?
Penyakit malaria menyerang orang yang tinggal/pernah bermalam di daerah endemis malaria, baik itu karena pekerjaan dan kebiasaan berpindah (Wisatawan, TNI, Polri, pekerja tambang, perambah hutan petualang, petani, dan lainnya.) Malaria dapat menyerang semua orang, tidak memandang usia dan jenis kelamin: laki – laki, perempuan, dan semua golongan umur, termasuk bayi dan anak- anak.

Siklus Hidup Parasit Malaria
Dalam pencegahan dini karena malaria merupakan penyakit berbahaya maka sangat penting bagi masyarakat bagaimana siklus hidup kuman/parasit malaria. Parasit protozoa jenis plasmodium hidup dua inang yaitu di tubuh vektor nyamuk Anopheles (betina) dan di tubuh manusia. Siklus hidup malaria (plasmodium) dimulai dari seseorang digigit nyamuk jenis Anopheles (betina), parasitnya dalam bentuk yang disebut / fase sporozoit. Sporozoit-sporozoit terdapat di ludah nyamuk yang masuk bersama ludah nyamuk pada saat menggigit manusia kemudian masuk ke peredaran darah. 
Siklus Hidup Parasit Protozoa : Plasmodium di Tubuh Nyamuk dan manusia : Sporozoit, Merozoit dan Tropozoit.
Setelah di dalam peredaran darah, dalam waktu yang sangat singkat (30 menit) semua sporozoit (bentuk fase dari malaria) menghilang dari peredaran darah, masuk ke sel-sel hati. Dalam sel-sel hati (hepatosit) sporozoit membelah diri secara aseksual, dan berubah menjadi skizon hati (skizon kriptozoik). Seluruh proses tersebut merupakan fase ekso-eritrositer primer (fase pre-eritrositik). Siklus tersebut memerlukan waktu antara 6-12 hari untuk menjadi lengkap, tergantung dari spesies parasit malaria yang menginfeksi. Sesudah skizon kriptozoik dalam sel hati menjadi matang, bentuk ini bersama sel hati yang terinfeksi pecah dan mengeluarkan antara 5.000-30.000 merozoit, tergantung dari spesiesnya, yang segera masuk ke peredaran darah tepi dan menyerang/masuk ke sel-sel darah merah. 

Tenggang waktu antara saat pertama sporozoit malaria masuk ke tubuh manusia sampai saat parasit malaria bisa ditemukan di dalam darah tepi disebut masa pre-paten. Dalam sel darah, merozoit-merozoit yang dilepas dari sel hati tadi berubah menjadi trofozoit muda (bentuk cincin). Tropozoit muda tumbuh menjadi trofozoit dewasa, dan selanjutnya membelah diri menjadi skizon. Skizon yang sudah matang, dengan merozoit- merozoit di dalamnya dalam jumlah maksimal tertentu tergantung dari spesiesnya, pecah bersama sel darah merah yang diinfeksi, dan merozoit- merozoit yang dilepas itu kembali menginfeksi sel-sel darah merah lain untuk mengulang siklus tadi. 

Keseluruhan siklus yang terjadi berulang dalam sel darah merah disebut siklus erirositik aseksual atau skizogoni darah. Peristiwa pecahnya skizon-skizon bersama sel-sel darah merah yang diinfeksinya disebut proses sporulasi, dan ini berkorelasi dengan munculnya gejala-gejala malaria, yang ditandai dengan demam dan menggigil secara periodik. Satu siklus skizogoni darah berlangsung lengkap antara 24-49 jam untuk Plasmodium falciparum, 48 jam untuk Plasmodium vivax dan Plasmodium ovale, menyebabkan pola periodisitas tertiana (tiap hari ketiga), dan 72 jam untuk Plasmodium malariae, menyebabkan pola kuartana (tiap hari keempat). Tenggang waktu sejak saat masuknya sporozoit ke tubuh manusia sampai timbulnya gejala-gejala penyakit malaria disebut masa inkubasi (masa tunas) dengan waktu yang berbeda tergantung jenis Plasmodium yang menginfeksi dan status imunitas penderita.

Setelah siklus skizogoni darah berulang beberapa kali, beberapa merozoit tidak lagi menjadi skizon, tetapi berubah menjadi gametosit dalam sel darah merah, yang terdiri dari gametosit jantan (mikrogametosit) dan gametosit betina (makrogametosit). Siklus terakhir ini disebut siklus eritrositik seksual atau gametogoni. Jika gametosit yang matang diisap oleh nyamuk Anopheles, di dalam lambung nyamuk terjadi proses eksflagelasi pada gametosit jantan, yaitu dikeluarkannya 8 sel gamet jantan (mikrogamet) yang bergerak aktif mencari sel gamet betina (makrogamet). Selanjutnya pembuahan terjadi antara satu sel gamet jantan dan satu sel gamet betina, menghasilkan zigot dengan bentuknya yang memanjang, lalu berubah menjadi ookinet yang bentuknya vermiformis dan bergerak aktif menembus mukosa lambung.

Di dalam dinding lambung paling luar ookinet mengalami pembelahan inti menghasilkan sel-sel yang memenuhi kista yang membungkusnya, disebut ookista. Di dalam ookista dihasilkan puluhan ribu sporozoit, menyebabkan ookista pecah dan menyebarkan sporozoit-sporozoit yang berbentuk seperti rambut ke seluruh bagian rongga badan nyamuk (hemosel), dan dalam beberapa jam saja menumpuk di dalam kelenjar ludah nyamuk. Sporozoit bersifat infektif bagi manusia jika masuk ke peredaran darah. Seluruh fase perubahan yang dialami Plasmodium falciparum dalam tubuh nyamuk vektornya berlangsung antara 11-14 hari, 9-12 hari untuk Plasmodium vivax, 14-15 hari untuk Plasmodium ovale, dan 15-21 hari untuk Plasmodium malariae. 

Daerah Endemis Malaria
Daerah endemis malaria adalah daerah yang terdapat penularan malaria atau daerah yang selalu ditemukan kasus malaria. Daerah endemis dibagi menjadi 3, berdasarkan insiden malarianya, yaitu endemis tinggi, endemis sedang dan endemis rendah. Pada tahun 2018 terdapat 28 kabupaten endemis tinggi yang ditemukan di 4 (empat) provinsi yaitu: Papua, Papua Barat, NTT, dan Kalimantan Timur. Sedangkan daerah yang sudah tidak terdapat penularan setempat malaria disebut dengan daerah pemeliharaan. Jika akan berkunjung atau berwisata ke tempat baru atau daerah endemik malaria maka sangat disarankan jika akan berwisata ke tempat-tempat baru sebaiknya mengkonsumsi obat anti malaria. Selanjutnya setelah 3-4 minggu dari berwisata tersebut minum kembali obat anti malaria serta selalu menjaga kondisi tubuh tetap fit. Ini sangat penting sekali untuk antisipasi karena malaria merupakan penyakit yang berbahaya dan mematikan.

Lingkungan yang Berisiko Menjadi Tempat Perindukan Nyamuk Malaria
Pada daerah endemis malaria terdapat nyamuk vektor malaria (Anopheles sp.). Nyamuk Anopheles umumnya berkembang biak di lingkungan yang terdapat genangan air seperti rawa-rawa, lagun, muara sungai, tambak dan kolam terbengkalai, saluran irigasi, persawahan dan mata air.
Lingkungan harus dikelola dan dibersihkan agar tidak menjadi sarang nyamuk dengan cara bersama menggerakkan masyarakat untuk: 
• Membersihkan lingkungan. 
• Melancarkan saluran air agar tidak tergenang. 
• Mengeringkan air yang tergenang. 
• Membersihkan lumut pada mata air dan danau. 

Menebarkan/memelihara ikan pemakan jentik (ikan kepala timah, nila merah, gupi, mujair dll.) di lagun, kali, kolam dan air tergenang lainnya. 
Menebarkan larvasida/racun jentik.

Bagaimana Cara Yang Paling Aman Untuk Terhindar Dari Malaria? 
a. Menghindari gigitan nyamuk malaria dengan : Tidur di dalam kelambu anti nyamuk, Pada malam hari berada di dalam rumah, Apabila keluar rumah pada malam hari hendaknya memakai pakaian yang dapat menutup badan seperti celana panjang, baju tangan panjang, sarung dan lain-lain, Mengolesi tubuh dengan obat anti gigitan nyamuk, (repellent), Memakai obat nyamuk bakar atau menyemprot ruangan dengan obat anti nyamuk, Memasang kawat kasa pada jendela atau ventilasi ruangan, Menjauhkan kandang ternak dari tempat tinggal, Perilaku gigitan nyamuk adalah antara pukul 6 sore sampai dengan pukul 6 pagi.
b. Mencegah adanya tempat-tempat hinggap/ istirahat nyamuk dan memberantas sarang nyamuk malaria, dengan : Mengalirkan genangangenangan air, Membersihkan rumput dan semak di tepi saluran air, Membersihkan semaksemak di sekitar rumah, Menimbun dengan tanah atau pasir semua genangan air di sekitar rumah.
c. Membunuh nyamuk dewasa dengan penyemprotan rumah menggunakan racun serangga (insektisida).
d. Membunuh jentik nyamuk dengan menebarkan ikan pemakan jentik atau menebarkan larvasida/obat anti larva (jentik) pada genangan air.
e. Melestarikan hutan bakau di rawa-rawa sepanjang pantai.

Bagaimana Situasi Malaria di Dunia dan di Indonesia?
Berdasarkan Laporan Word Malaria Report (WMR) tahun 2018 melaporkan bahwa terjadi penurunan insiden malaria di dunia sebanyak 8% antara tahun 2010 - 2017, yaitu 239 juta kasus tahun 2010 menjadi 219 juta kasus tahun 2017. Penurunan kasus di Indonesia lebih tinggi yaitu sebanyak 44% dari tahun 2010-2017, kasus tahun 2010 sebanyak 465 ribu menjadi 261 ribu kasus tahun 2017. Sedangkan pada tahun 2018 total terdapat 222 ribu kasus malaria di Indonesia. 

Pada akhir tahun 2018 diketahui sebanyak 198 juta atau 75 % penduduk Indonesia telah hidup di daerah bebas malaria dan 285 Kabupaten/Kota telah mencapai status eliminasi malaria.

Apa yang dimaksud dengan Eliminasi Malaria ? 
Eliminasi malaria adalah suatu upaya untuk menghentikan penularan malaria setempat dalam satu wilayah geografis tertentu. Setelah eliminasi tercapai tetap ada risiko terjadinya kasus malaria impor, karena vektor malaria masih ada di wilayah tersebut. Oleh karena itu kegiatan kewaspadaan untuk mencegah penularan kembali malaria harus dilaksanakan secara intensif.

Apa Saja Tantangan Dalam Proses Pengendalian Malaria Di Indonesia ? 
• Meningkatkan pemahaman masyarakat tentang cara pencegahan dan penanggulangan malaria termasuk terhadap wisatawan dan pelaku perjalanan dari dan ke daerah endemis.
• Sinergi peran multi sektoral dalam pengelolaan lingkungan khususnya terkait dengan tempat potensial perindukan nyamuk malaria. 
• Akses layanan kesehatan masyarakat di daerah remot.

Apa maksud peringatan Hari Malaria Sedunia ? 
Pada Sidang Majelis Kesehatan Sedunia atau World Health Assambly (WHA) ke 60 tanggal 18 - 23 Mei 2007 telah disepakati komitmen global tentang eliminasi malaria. Selain itu disepakati untuk memperingati Hari Malaria Sedunia setiap tanggal 25 April. Peringatan Hari Malaria Sedunia dimaksudkan untuk meningkatkan awareness dan komitmen semua komponen bangsa tentang pencegahan dan pengendalian malaria menuju eliminasi.

#BebasMalariaPrestasiBangsa #zeromalaria

Sumber Referensi: wikipedia, wanenoor.blogspot .com dan kemenkesRI

Bagi yang ingin tau cerita bagaimana pengalaman saya begitu menderitanya sakit karena malaria dapat dikunjungi artikel berikut ini KLIK SINI. 


2 comments:

  1. wajib banged Eliminasi Malaria jadi Zero Malria yaaa... semoga kita tidak terkena penyakit yang sangat berbahaya dan wajib di waspadai oleh kita semua tanpa terkecuali.

    ReplyDelete
  2. Dulu saya pernah kena penyakit malaria, rasanya ngeri ngeri sedap, alhamdulilah its been a long time dan semoga jangan lagi, sebab rasanya ga enak banget

    ReplyDelete